Senin, 13 Februari 2012

Pansela

Walau pun Jalur Pantai Selatan atau Pansela jarang saya lalui namun tidak ada salahnya untuk mencari tahu informasi tentang jalur ini, berikut adalah sedikit catatan tentang Jalur Pansela yang di rangkum dari beberapa sumber.

Pembangunan Ekonomi Daerah di Pulau Jawa ternyata belum sepenuhnya merata seperti apa yang diharapkan oleh banyak pihak, khususnya pemda masing-masing propinsi, sementara masyarakat yang mendiami kawasan Pantai Utara sudah lebih dulu terbantu perekonomiannya karena dengan pesatnya pembangunan infrastruktur jalan yang dikerjakan oleh pemerintah (Bina Marga) mereka jadi lebih mudah dalam mendistribusikan arus barang dan jasa ke kota-kota disekitarnya.

Bagaimana dengan Jalur Pantai Selatan ? Sejak megaproyek ini selesai dikerjakan oleh sang arsitek jalan pada masa kompeni indekos 3,5 abad di negeri gemah ripah loh jinawi, yakni meneer Deandels perhatiannya menjadi kurang oleh masyarakat yang mendiami kawasan Pantai Selatan dalam mengoptimalisasi aktivitas perekonomian antar daerah, sehingga lambat laun jalur yang dulu dibangun sang meneer jadi mubazir dan banyak yang terputus karena tidak dimanfaatkan secara maksimal.



Sejalan dengan perkembangan jalan, jalur Pantura yang dari tahun ketahun selalu dimanjakan oleh pemerintah agar selalu tampil prima di dalam menampung beban arus lalu-lintas yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, rupanya sudah dianggap overload, jurus apapun yang ditempuh para pakar jalan didalam meningkatkan kualitas jalan, baik itu berbasis rigid maupun flexible (aspal) dengan kemampuan tinggi (aspal modified dan polymer), tetap saja tidak mampu menahan beban arus lalu-lintas yang memang tiap tahun selalu meningkat, sehingga yang namanya kerusakan selalu saja terjadi dan ini tidak terhindarkan!

Dengan dasar itulah Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bapenas Paskah Suzetta tengah menyusun studi untuk mengembangkan kawasan tersebut, setelah sempat terhenti oleh musibah tsunami beberapa waktu lalu akhirnya pemerintah melanjutkan kembali dan hal ini disambut positif oleh forum Gubernur se Jawa dan Bali, yakni : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Timur telah sepakat untuk membuka jalur Selatan ini agar dapat terhubung wilayah satu dan lainnya, sehingga nantinya kehidupan perekonomian masyarakat di wilayah Pantai Selatan ini akan lebih meningkat lagi.

Pengembangan kawasan ini akan dilakukan secara bertahap dan rencananya akan memakan waktu selama 20 tahun, diharapkan dengan adanya proyek Jalur Pansela wilayah-wilayah yang memiliki potensi dalam meningkatkan perekonomian daerahnya seperti di Barat ada Pelabuhan Ratu, Wisata Pantai Pangandaran, di Jawa Tengah ada Pusat Perikanan di Cilacap, kawasan Karst di Kebumen dengan pantai Ayahnya, dan yang lainnya seperti Pantai Samas di Jogjakrta, Ponorogo, Pacitan, Jember Selatan, hingga ke Banyuwangi. Untuk mewujudkan ini sudah tentu pemerintah tidak mengandalkan satu sumber dana pembiayaan saja, yakni APBN, tapi juga diambil dari APBD masing-masing propinsi dan juga dari ADB.



Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai Instansi yang berwenang dalam pelaksanaan pekerjaan Jalur Pansela ini, telah memiliki progress pekerjaan pembangunan jalannya, yakni, jalan sepanjang 1.500 km yang membentang mulai dari Cibaliung di Propinsi Banten hingga Banyuwangi di Propinsi Jawa Timur, telah berhasil dibangun jaringan jalan :

1.Propinsi Banten bagian Selatan, sudah bisa ditembus kendaraan sepanjang 128 Km.
2.Propinsi Jawa Barat bagian Selatan, dari 419 Km panjang jalan yang di bangun, tinggal 25 Km yang belum bisa ditembus oleh kendaraan.
3.Propinsi Jawa Tengah, dari 195 Km panjang jalan yang dibangun, masih ada 13 Km panjang jalan lagi yang belum bisa dilewati kendaraan.
4.D.I Jogjakarta, memiliki 157 Km panjang jalan, sedangkan yang belum bisa ditembus kendaraan adalah sepanjang 27, 295 Km.
5.Propinsi Jawa Timur memiliki panjang jalan jalur Selatan 662 Km, sedangkan yang belum bisa dilewati kenadaraan adalah sepanjang 175 Km, dan di Propinsi ini masih perlu membangun 24 buah jembatan penyeberangan.

Bila megaproyek ini telah selesai pembangunannya, maka diharapkan arus ritual mudik yang dilakukan oleh kaum urban pada tiap Lebaran tiba, akan sangat terbantu dengan adanya jalur Pansela ini, ditambah lagi dengan beragamnya pemandangan alam di wilayah Pantai Selatan yang memang rata-rata masih sangat menawan, walau di beberapa Kabupaten pada masing-masing Propinsi secara geografis memang panas dan tandus, seperti di Selatan Jogjakarta, Jember di Jawa Timur.
Sumber : berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar