Minggu, 31 Juli 2011

Mutiara Kata IV

Berikut adalah mutiara kata Islami yang di dapat dan di kumpulkan dari berbagai sumber, mungkin mutiara kata yang di kumpulkan ini belumlah cukup mewakili ribuan makna kata yang mengandung hikmah untuk di tuliskan….

Kini aku takut dengan dunia
Bila muncul dunia,hilang DIA
Perbuatanku bukan tanggung jawab-NYA
Akhirnya tanggung jawabku semuanya
“Dia tadinya manunggal menyatu”
Kini berpisah tak menentu
Bagaikan Roh dan Jasad
Maka hilanglah aku
(MIJIL,Pupuh 21&22, Wali sunan Kudus)

Kehendak yang datang dari Allah
Selalu menjadi kenyataan yang pasti
Lihatlah dunia dihamparkan
Dilengkapi dengan seluruh isi
Menciptakan manusia ada manfaat
Dan banyak pula mudharat
Yang baik berbakti kepada-NYA
Yang tidak sengsara nasibnya
(Mijil,wali sunan kudus)

Kebahagiaan berada pada orang yang berilmu
Mereka memberikan kepada si fakir
Keindahan selalu terukir
Orang lain mati, orang berilmu hidup tanpa akhir
(Ali.Ra)

Ku letakkan arwahku disisi Allah
Tanamkanlah jasadku diperut bumi
Namaku salalu hidup di sanubari
Menjadi buah bibir disetiap insani
(Imam Al ghazali)

Mencari-Ku dengan DzatKu
Wujud-KU tak jarak denganmu
Namun ada jurang pemisah
Jurang pemisah tak tampak
AKU tetap bersamamu
Kemana engkau menghadap
Disitulah AKU
Salahmu engkau tak tahu
(Ki empu penitis)

Duka cita penghuni dunia kebesaran
Hanya dalam permainan kesengsaraan berkepanjangan
Ibarat dipendam laut dalam
Ditutupi awan hitam legam
Anak dipangku tidak kelihatan
Semuanya jadi santapan kenikmatan
Cahaya bintang tak ditampakkan
Penuntun didalam kegelapan kesibukan
Segeralah Merenung mengenali utusan suci
Segera bertawaf kedalam diri
Berangkat ke khadirat Illahi di Arhsy
Itulah ilmu yang hakiki
Serulah kehadiran Tuhan Mu
Lihatlah Ia ada bersamamu
Kemanapun engkau menghadap
Engkau menatap yang engkau harap
(Syeikh ahmad Al alawi)

Wahai karibku yang fakir
Ilmu bermanfaat tujuan akhir
Yang mampu mengangkat derajat umat
Sebagai pegangan dunia dan akhirat
Tak perlu mencari ketimur,kebarat
Yang kau cari ada disini
Ditempat kau berdiri
Wahai sahabat fakir miskin
Carilah ilmu isbatul yakin
Di dalam diri ia bermukim
mutiara dilembah tuwa

Yang mengendalikan tali kekang nafsu
Dari kejahatan,yang diharamkan
Itulah orang perkasa dan pemberani dihadapan Illahi
Budak hawa nafsu adalah musuh yang paling mengerikan bagi diri
Jiwa dan raga bagaikan neraka yang ditempati
Belantara kebaikan atau kejahatan
Jiwa adalah rajanya dan akal adalah perdana menterinya
Nafsu adalah pencuri dan pencopet yang ada dalam diri
Kesimpulannya “Tangan mencencang dan bahu memikul”
(Abu Abdullah Musyarif bin Musliq 1189-1292M)
(Penyair Sufi Sa’adi)

Tuhan! Aku menemui-Mu
Itu dari hasratku
Untuk memahami-Mu,mengingat-Mu
Adalah hiburanku dari kerinduan Qalbuku
Membayangkan-Mu teman setiaku
Kupanggil Engkau siang dan malam
Mendambakan nyala cinta-Mu yang kemilau
Kini menerangiku didalam kegelapan malam

Aku tahu, rizqiku tak mungkin
Di ambil oleh orang lain
Karenanya aku tenang………

Aku tahu, amal-amal ku tak mungkin
Dilakukan oleh orang lain
Maka aku sibukan diriku untuk beramal………

Dan aku tahu Allah selalu melihatku
Karenanya aku malu bila Allah melihatku
Melakukan maksiat………

Aku tahu kematian menantiku
Maka ku persiapkan bekal untuk berjumpa
Dengan ROBB ku………

Kenikmatan
Sirna setelah mencicipi yang haram
Yang akan menyiksa dihari nanti
Adalah kehinaan dan cela akibat
Perbuatan buruk bersemayam
Tiada artinya kenikmatan yang disusul
Api neraka

Kenikmatan
Tidak lagi dirasa pelaku yang haram
Dosa dan aib tetap berlanjut sepanjang masa
Akibat tetap abadi dengan akibatnya lagi
Apalah artinya kenikmatan yang berkesudahan Api

Muliakan dirimu
Dalam banyak urusan
Jangan kau dekatkan
Tempat gembalaan yang terlarang
Kenikmatannya sirna dan kepahitannya berkelanjutan

Ketakutan itu lebih layak dari rabaan
Jika orang masih beribadah dan merasakan kesedihan
Cinta menjadi indah karena taqwa
Dengan kesucian kerak pun menjadi sirna

Udara dingin mencekam, malam menutup selimutnya
Orang-orang tertidur tak ingat suatu apa
Tapi, tidur jugakah sang pencipta
Wahai, Ia terjaga bersama bintang-bintang
Asma-Mu jua yang disebut tak henti-henti

Dalam hening yang dalam
Sujudku begitu dalam
Dalam sibuk dunia
Tak pantas kutinggalkan paduka
Engkau begitu setia
Aku begitu berduka karena
Tak mungkin sesetia Engkau

Langit adalah selimut hidupku
Gunung sebagai bantal tidurku
Angin penyejuk tubuhku
Tumbuhan menghibur mataku
Hewan bersenandung di telingaku.
Dalam keadaan demikian
Bukankah manusia sudah kaya?
Bekerja dan berusaha memang tidak bisa di tinggalkan
Tetapi berusaha bersyukur seperti udara
Membasuh setiap detik tubuh
Dengan menenggelamkan hidup seperti ini
Bukankah manusia, siapapun sudah kaya dengan sendirinya

Bila waktu telah memakaikan
Pakaian kesehatan
Dan engkau tidak pernah
Kekurangan makanan
Maka, janganlah iri
Dengan orang berpunya
Karena sesungguhnya telah banyak
Kenikmatan terenggut darinya

jangan berangkat sebelum tahu tujuan,
jangan menyuap sebelum mencicip,
Tahu hanya berawal dari bertanya,
bisa berpangkal dari meniru,
sesuatu terwujud hanya dari tindakan.
bila tanpa dasar, bakti membuta pun akan bisa menyesatkan.


Wajahmu
Mungkin kau berencana pergi,
seperti ruh manusia
tinggalkan dunia membawa hampir semua
kemanisan diri bersamanya
Kau pelanai kudamu
Kau benar-benar harus pergi
Ingat kau punya teman disini yang setia
rumput dan langit
Pernahkah kukecewakan dirimu ?
Mungkin kau tengah marah
Tetapi ingatlah malam-malam
yang penuh percakapan,
karya-karya bagus,
melati-melati kuning di pinggir laut
Kerinduan, ujar Jibril
biarlah demikian
Syam-i Tabriz,
Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama
Aku telah mendobrak kedalam kerinduan,
Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya
tapi tiada semacam ini
Sang inti penuntun pada cinta
Jiwa membantu sumber ilham
Pegang erat sakit istimewamu ini
Ia juga bisa membawamu pada Tuhan
Tugasku adalah membawa cinta ini
sebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu,
untuk pergi kemanapun kaumelangkah
dan menatap lumpur-lumpur
yang terinjak olehmu
muram cahaya mentari,
pucat dingding ini
Cinta menjauh
Cahayanya berubah
Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan
(Kitab Cinta Rumi)

Barang siapa yang di beri ilmu Hikmah,
Maka sesungguhnya telah di beri kebaikan yang banyak.

Janganlah terlalu melihat dunia
Karena dunia sebagai tipu daya yang mengingkari janji.

Muslim yang selamat adalah orang yang selamat orang lain
Dari gangguan lidah dan tangannya.
Mukmin adalah orang yang terjaga harta dan jiwa orang lain karena dirinya.
(Al-Bihar 75:51)

Sul Islami Al-Amanah,
Sun Nifaaqi Al-Khianah.
Puncak ke islaman adalah kesetiaan,
Puncak kemunafikan adalah khianat.

Lebih baik Riya tapi dermawan
Dari pada Ikhlas tapi bakhil,
Rianya dapat menghapuskan amalnya
Tapi kedermawanannya memberkati rizkinya.

3 hal yang mengantarkan kebaikan dunia dan Akhirat:
Syukur ketika memperoleh kenikmatan,
Sabar dalam kesulitan, dan
Berdoa dalam cobaan.

Besar murka Allah kepada perempuan bersuami
Yang memenuhi matanya dengan lelaki yang bukan mukhrim
Dan bukan suaminya. Allah hapus semua amalnya.
(Rasullullah S.A.W : tsawab Al-A’mal 338)

Sebaik-baik manusia adalah
Orang yang lambat marahnya dan cepat maafnya,
Seburuk-buruknya manusia adalah
Orang yang cepat marahnya dan lambat maafnya.
(Rasullullah S.A.W)

Seburuk-buruk manusia adalah
Orang yang menjual akhiratnya untuk dunianya,
Lebih buruk lagi orang yang menjual akhiratnya
Untuk dunia orang lain.

Kemulian paling tinggi adalah
Tidak menyakiti siapapun dan
Berbuat baik pada siapapun.
Tidakkah kamu ingin senjata yang menolongmu
Dari musuh dan memperluas rizkimu,
Beroalah ke pada Tuhanmu siang dan malam
Karena doa adalah senjata orang yang beriman
(Rasullullah S.A.W)

Jangan bermusyawarah dengan pengecut
Karena ia menyempitkan jalan keluar dari kesulitanmu.
Jangan dengan orang bakhil karena ia melemahkanmu
Mencapai tujuanmu
(Rasullullah S.A.W)

Mungkin kamu membenci sesuatu
Padahal ia baik bagimu
Dan mungkin kamu mencintai sesuatu
Padahal ia buruk bagimu
Allah tahu tapi kamu tidak tahu
(Qur’an : 2:216)

Siapa yang marah padu 3 kali
Tetapi ia tidak berkata buruk tentang dirimu,
Ambillah ia sebagai sahabat sejatimu.

Orang dengki menampakkan cintanya dalam omongannya
Dan menyembunyikan bencinya dalam tindakannya,
Nama kawan tapi sifatnya lawan.

Orang berakal bersandar pada amalnya.
Orang jahil bersandar pada angan-anganya.
(ali bin abi thalib)

Patuhi orang yang pandai
Pasti mendapat manfaat,
Bantahlah orangt bodoh
Pasti aman&selamat
(Imam Ali)

Yaa Muhammad,
Wajib cinta-Ku bagi para pecinta karena-Ku
Wajib cinta-KU bagi orang yang saling menyayangi karena-Ku
Wajib cinta-Ku bagi orang yang pasrah kepada-Ku
(hadist Qusdi)

Siapa yang tidak tergantung pada manusia
dalam hal apapun dan menyerahkan segala urusannya pada Allah,
Allah akan memenuhi semua keperluannya
(Imam Ali)

Barang siapa belajar agama untuk meraih keuntungan dunia,
Ia tidak akan mendapat apapun di akhirat
Jika dia mempelajarinya untuk akhirat
Allah berikan kebaikan duniadan akhirat.

doa irama hati
yang akan senantiasa menerbangkanmu
kesinggasana Tuhan
walaupun tertindas di antara ratap tangis seribu jiwa

Jaganlah sekali-kali meremehkan kebaikan
Meski hanya berupa keceriaan wajah
Tatkala bertemu dengan saudaramu
(Rasullulah S.A.W)

Orang alim adalah lampu Allah di bumi. Maka, barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan baginya, dia akan memperoleh cahaya (ilmu) itu.
Kedudukan orang alim bagaikan pohon kurma, engkau menunggu kapan buahnya jatuh kepadamu.
Orang alim lebih utama dari pada orang yang berpuasa, mengerjakan shalat malam (tahajud), dan yang berjihad dijalan Allah. Jika seorang alim meninggal, maka terjadi lubang dalam Islam yang tidak tertutupi sehingga datang orang alim lain yang datang kemudian (menggantikannya).
Orang yang (keluar dari rumahnya) mencari ilmu,
para malaikat akan mengantar kepergiannya
sehingga dia pulang (kerumahnya).

Yakinlah akan balasan dari kebaikan
Yang telah di perbuat
Karena Allah tidak akan lupa
Manusiapun punya daya ingat.

Kamu tidak akan dapat membahagiakan
Orang lain dengan hartamu,
Tetapi yang dapat membahagiakan mereka
Adalah wajah yang cerah dan akhlak yang mulia

Pergilah keluh
Ku tak mau dengan mu
Silahkan kesah
Kau bukan takdirku
Dakwah adalah nafasku
Dan Allah adalah Tuhanku

untuk kefakiran
kukenakan pakaian kebesaran
untuk kesabaran
kupilin tali yang panjang
aku bersabar karena tekad dan kerelaan
serta kubangun dakwahku
dari generasi ke generasi

jangan menunda pertolongan
hanya karena mengharap datangnya bukti
tatkala saudaramu di timpa musibah yang mengiris hati

Orang alim adalah yang mengetahui kemampuan dirinya, dan cukuplah seseorang dikatakan bodoh jika dia tidak mengetahui ke mampuan dirinya.

Ketahuilah! Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang memelihara ilmu-Nya, menjaga yang dijaga-Nya, dan memancarkan mataair ilmu-Nya, mereka ini saling berhubungan dengan wilayah (per-walian), saling bertemu dengan kecintaan, minum bersama dengan gelas pemikiran, dan pergi dengan meninggalkan bau yang harum. Mereka tidak dicampuri oleh keraguan, dan tidak pula mereka ber-segera dalam mengumpat. Berdasarkan hal itulah, mereka mengukuhkan pembawaan dan akhlak mereka, saling mencintai, dan sa-ling berhubungan di antara sesama mereka. Mereka ini seperti ke-unggulan benih yang telah dipilih, yang diambil darinya dan dilem-parkan. la telah dipisahkan oleh penyaringan dan dibersihkan oleh pembersihan.

Di antara hak seorang guru terhadap muridnya adalah hendaklah si murid tidak terlalu banyak bertanya kepadanya, tidak membe-baninya dalam memberikanjawaban, tidak mendesaknyajika dia sedang malas, tidak menyebarkan rahasianya, dan tidak mengumpat seorang pun di sisinya.

Orang yang alim adalah yang mengetahui bahwa apa yang diketahuinya, jika dibandingkan dengan apa yang tidak diketahuinya, sangatlah sedikit. Maka, karena itulah dia menganggap dirinya bo doh. Oleh karena itu, bertambahlah kesungguhannya dalam men-cari ilmu karena pengetahuannya akan hal itu.

Kesalahan yang dilakukan seorang alim seperti kapal yang pecah, maka ia tenggelam dan tenggelam pula bersamanya banyak orang.
Jika seorang alim tertawa satu kali, maka dia telah membuang satu ilmu dari dirinya.

Tiada kemuliaan seperti ilmu.
Ilmu adalah pusaka yang mulia.

Serendah-rendah ilmu adalah yang berhenti di lidah, dan yang pa¬ling tinggi adalah yang tampak di anggota-anggota badan.

Tetaplah mengingat ilmu di tengah orang-orang yang tidak menyukainya , dan mengingat kemuliaan yang terdahulu di tengah orang-orang yang tidak memiliki kemuliaan, karena hal itu termasuk di antara yang menjadikan keduanya dengki terhadapmu.

Jika mayat seseorang telah diletakkan di dalam kuburnya, maka muncullah empat api. Lalu datanglah shalat (yang biasa dikerjakannya), maka ia memadamkan satu api. Lalu datanglah puasa, maka ia memadamkan api yang satunya lagi (api kedua). Lalu datanglah sedekah, maka ia memadamkan api yang satunya lagi. Lalu datanglah ilmu, maka ia memadamkan api yang keempat seraya berkata, "Seandainya aku menjumpai api-api itu, niscaya akan aku padamkan semuanya. Oleh karena itu, bergembiralah kamu. Aku senantiasa bersamamu, dan engkau tidak akan pernah melihat kesengsaraan."

Janganlah engkau membicarakan ilmu dengan orang-orang yang kurang akal karena mereka hanya akan mendustakanmu, dan tidak pula kepada orang-orang bodoh karena mereka hanya akan menyusahkanmu. Akan tetapi, bicarakanlah ilmu dengan orangyang me-nerimanya dengan penerimaan yang baik dan yang memahaminya.
Cukuplah ilmu itu sebagai kemuliaan bahwasanya ia diaku-aku oleh orang yang bukan ahlinya dan senang jika dia dinisbatkan kepadanya.

Yang singkat itu WAKTU, Yang dekat itu MATI, Yang besar itu NAFSU, Yang berat itu AMANAH, Yang mudah itu berbuat DOSA, Yang sulit itu IKHLAS, tetapi yang INDAH itu jika kita mau dan bisa saling memaafkan.(Naijrat Ryan Ryan).

Kau cerahkan berandaku dengan untaian cinta,kata makna dan tawa. Hadirkan kehangatan hari2ku. Oh sobat, kemarin, saat ini dan esok, terimakasih,tausiyahnya:-) “Semoga hati kita di beri keikhlasan seperti ikhlasnya nabi Ismail.as, diberi ketaatan seprrti taatnya nabi Ibrahim.as,dan di beri kesabaran seperti sabarnya Siti Hajar. Demikianlah idul adha berpesan.
(Askariyah).

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.
Saidina Ali bin Abi Talib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar